Monday, December 11, 2006

Kemesraan Puisi dan Musik di dalam harmoni lagu



Dunia musik dewasa ini semakin mencuri perhatian masyarakat hingga menebus sendi-sendi kehidupan masyarakat. Tua-muda, cewe-cowo sudah pasti suka dengan musik, meskipun selera ga selalu sama yang jelas musik selalu memberikan kenikmatan tertentu bagi para pendengarnya.
Secara turun – temurun musik memiliki tempat yang istimewa dalam kehidupan masyarakat luas. Dunia musik juga tidak memandang bulu seperti status sosial yang melandasi, entah kaya ataupun belum kaya, entah pejabat atau pun bukan, kalangan artis atau orang awam, hampir semua orang suka dengan musik.

Bicara tentang musik ga akan seru kalo ga serempetan sama yang namanya lagu. Seorang musisi handal tentu dah gape banget yang namanya menyelaraskan nada – nada membentuk harmoni dan mengawinkannya dengan untaian kata – kata dan melahirkan lagu - lagu. Selain itu pencipta lagu yang notabene musisi juga pasti juga pandai buat bongkar pasang kata – kata dan lazimnya para pencipta lagu ngerti bener buat memilah kata – kata yang akurat buat melumerkan hati para pendengarnya. Tentunya kata – kata yang digunakan juga harus pas jalan bareng sama musiknya, jadi dijamin enjoy deh buat menikmatinya.

Namun tidak jarang kebanyakan orang tidak menyadari bahwa materi musik memerlukan beberapa senyawa penting antara lain instrument musik dari yang etnik sampe industri dan dapur kata – kata yang bisa diperoleh dari berbagai macam bentuk. Tentunya inspirasi lagu bagi pencipta lagu berbeda – beda. Namun yang jelas dari mana pun inspirasi yang didapat saat menuliskan lirik lagu tidak bisa begitu saja keluar dari jalur kaidah literatur.

Memperhatikan gaya bahas, penulisan dan penggunaan rima juga sangat berperan dalam mengisi nyawa dari sebuah lagu. Ibarat musik sebagai kendaraan maka syair lagu adalah bahan bakarnya. Maka bagi pencipta lagu, syair lagu menjadi bagian penting yang tidak terelakkan. Bicara tentang syair tidak jauh juga dengan puisi. Tidak jarang para pencipta lagu mendapatkan inspirasi dari para penyair terdahulu baik dari negri sendiri maupun dari luar negri. Bisa dibilang kalau syair dan puisi masih satu keturunan dalam karya sastra. Maka sudah afdol sekali kalau musisi juga memperkaya khasanah karya sastra termasuk puisi dari mana pun dan dari siapa pun juga.

Puisi sendiri memiliki kaidah dan aturan tertentu dalam kajiannya, ada yang baku dan ada pula yang bebas tanpa terhalang oleh aturan – aturan pokok dalam puisi seperti aturan bait, rima, dan jumlah larik kalimatnya. Ciri khas dalam puisi dibandingkan dengan karya sastra lain seperti novel, prosa atau cerpen adalah penggunaan bahasanya. Kosa kata yang digunakan dalam puisi punya keunikan, pembentukan diksi – diksi baru dan perenungan yang mendalam saat membacanya. Banyak simbol – simbol atau ungkapan yang tersembunyi dibalik untaian kata – kata.

Mencomot aturan baku dari buku pakde LA. Richards yang berjudul Practical Criticism [Kritik Terapan] , dalam buku tersebut dijabarkan "Unsur Pembangun Puisi" yang dipaparkan kedalam dua kategori antara lain The Nature of Poetry [Sifat Unsur Dasar Puisi] mencakup sense [cita rasa], feeling [perasaan], tone [pola dasar / corak], dan intuition [intuisi]. Kemudian dalam kategori yang kedua adalah The Method of Poetry [Sistem Pembangun Puisi], terdiri dari unsur; diction [diksi], the concrete word [kata kongkrit], figurative language [bahasa simbol], rhyme and rhytm [rima dan irama] dan imagery [ungkapan].

Selain itu pula dalam satu puisi setiap kata saling melengkapi dan tidak dapat berdiri sendiri. Sehingga, jika dalam sebuah puisi dirombak, dihilangkan atau pun ditambahkan meski hanya dengan satu kata atau pun tanda baca, maka makna yang tersembunyi di dalam puisi juga berubah seiring dengan pesan puisi yang dibawanya. Dengan membaca puisi tertentu ada kalanya pembaca diajak berkhayal tentang petualangan disetiap jengkal baitnya. Atmosfir puisi bisa mempengaruhi penikmat puisi, ada yang tersenyum, tersedu, teringat seseorang, bahkan terobsesi.

Kalau menarik ingatan ke dalam sejarah Indonesia, Chairil Anwar memiliki pengaruh yang luar biasa dalam perjuangan. Tanpa harus mengangkat senjata dengan kekuatan pena beliau bisa banget membakar semangat para pejuang kala itu. Memberikan motivasi yang begitu besar dalam memperjuangkan hak – hak hidup yang salah satunya adalah kemerdekaan. Mungkin juga tidak banyak orang yang tahu pada masa pendudukan Jepang Chairil Anwar harus menderita mendapat siksaan oleh tentara – tentara Jepang hanya karena mengirimkan puisinya yang berjudul ‘Aku’ ke kedutaan Jepang saat itu. Sebab pendudukan Jepang saat itu khawatir kalau puisinya bisa mempengaruhi para pemuda lalu menyerang tentara Jepang.

Beringsut kembali lagi ke masa sekarang ini, maka tidaklah mengherankan apa bila dengan pena dan secarik kertas bisa mempengaruhi dunia dengan untaian kata dalam puisi. Apalagi puisi tersebut memiliki pesan dan makna yang mendalam lalu memberikan inspirasi dalam musik lalu terciptalah lagu yang keren punya. Sehingga “The Killer Song” bakalan jadi imej pada lagu – lagu tersebut. Bisa jadi karena kemesraan di dalam puisi dan musik yang harmonis bakal melahirkan lagu – lagu yang melegenda.-H-

taken from Haryo
SheilaGank Official Fan ClubJl. Terus No. 7 BulusanRT 01/39 Sardonoharjo, Ngaglik, SlemanYogyakarta 55581 INDONESIATel & Fax: +62-274-883-507SMS Hotline: +62-856-297-7777Websites: www.sheilasonic.com , www.sheilaon7.com

1 comment:

Anonymous said...

Nice brief and this mail helped me alot in my college assignement. Gratefulness you seeking your information.